Property:Response text id

From BASAkalimantanWiki
Showing 20 pages using this property.
D
caranya bisa dengan menghindari memakai kantong plastik dan botol plastik kalau bisa pakai lah piring dan mangkok berbahan kaca,dan jangan yang sekali pakai kalau bisa jangan menukar makanan yang memakai kantong plastik dengan cara diolah kembali ke tempat daur ulang mengurangi memakai barang yang sulit didaur ulang memakai produk dari hasil daur ulang dan pakailah barang yang masih bisa dipakai  +
Penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap jumlah sampah plastik.Cara termudah untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menghindari pemakaian plastik yang tidak perlu dan plastik sekali pakai. Mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan adalah cara praktis untuk mencegah penyebaran sampah dan polusi plastik.aksi bersih-bersih juga bisa menjadi kesempatan untuk berinteraksi dengan komunitas lokal dan membangun rasa tanggung jawab bersama untuk melindungi lingkungan.  +
Kerusakan Otak sangat berbahaya, Psikologi Positif solusinya!  +
Satu sampah plastik dapat membuat dampak bagi lingkungan kita? Apakah benar? Benarr! Satu sampah plastik dapat membuat dampak bagi lingkungan kita, tergantung bagaimana kesadaran diri kita. Sampah plastik bisa berdampak buruk apabila hanya kita biarkan. Tapi apabila kita olah menjadi barang yang bagus seperti tas plastik atau sampah plastik botol minum menjadi tempat pensil, itu bisa membuat dampak baik bagi kita. Jadi ingat ya, sampah plastik jangan dibiarkan saja, nanti akan berdampak buruk bagi kita semua. Contohnya membuat lingkungan kita menjadi Banjir karena banyak orang yang membuang sampah plastik ke sungai. Saya harap kalian semua bisa lebih bijak dalam menanggapi masalah sampah ini. Jangan dibiarkan saja ya teman-teman.  +
Penggunaan media digital yang berlebihan dapat menyebabkan “brain rot” atau penurunan fungsi kognitif pada generasi muda, sehingga diperlukan langkah-langkah nyata untuk mengatasinya. Salah satu cara efektif adalah menerapkan detoks digital kolaboratif, di mana anak-anak dan remaja diajak untuk bersama-sama mengurangi penggunaan media sosial dalam komunitas atau kelompok pertemanan. Pendekatan ini lebih efektif karena dilakukan secara kolektif, menciptakan rasa kebersamaan, dan menjadikan detoks digital sebagai aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, orang tua dan sekolah juga perlu memperkuat literasi digital serta mendorong aktivitas offline yang kreatif, agar anak-anak memiliki keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata. Dengan langkah-langkah tersebut, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas secara digital tanpa kehilangan kemampuan berpikir kritis dan daya kreativitasnya.  +
Saya sangat prihatin dengan fenomena pembusukan otak yang semakin merajalela di kalangan anak muda akibat paparan negatif media sosial. Konten dangkal dan adiktif telah melemahkan kemampuan berpikir kritis, konsentrasi, dan memori mereka. "Detoks digital", meskipun bukan solusi pamungkas, dapat membantu mengurangi dampak buruk ini dengan membatasi paparan konten yang merusak dan memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Namun, yang lebih penting adalah menanamkan kesadaran akan penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab sejak dini.  +
Detoks digital adalah proses mengurangi atau menghilangkan penggunaan perangkat digital seperti ponsel pintar, komputer, tablet, dan media sosial untuk jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk: Mengurangi stres: Paparan konstan terhadap notifikasi, email, dan media sosial dapat memicu stres dan kecemasan. Meningkatkan fokus: Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan untuk fokus pada tugas-tugas penting. Meningkatkan kualitas tidur: Cahaya biru dari layar perangkat digital dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Meningkatkan interaksi sosial: Detoks digital memberi kesempatan untuk terhubung kembali dengan orang-orang di sekitar kita secara langsung. Meningkatkan kesadaran diri: Dengan mengurangi penggunaan perangkat digital, kita dapat lebih menyadari kebiasaan dan pola pikir kita.  +
Di era digital, generasi muda semakin bergantung pada gadget. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otak, seperti penurunan konsentrasi, peningkatan stres, dan kurangnya interaksi sosial. Untuk mengatasinya, kita perlu mengatur waktu penggunaan layar, meningkatkan aktivitas fisik, dan menggunakan media digital secara bijak. Ingat, teknologi harus dikendalikan, bukan mengendalikan kita!  +
Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi dengan berbagai bentuk media digital, mulai dari media sosial, game online, hingga platform streaming. Meskipun teknologi memberikan manfaat besar dalam bidang komunikasi, edukasi, dan hiburan, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. Oleh karena itu, keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan perkembangan kognitif generasi muda. Dampak Media Digital terhadap Kesehatan Otak Penggunaan media digital yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada otak, antara lain: 1. Gangguan Perkembangan Kognitif Anak-anak dan remaja yang terlalu sering menggunakan media digital cenderung mengalami kesulitan dalam berpikir kritis, berkonsentrasi, dan mengembangkan kreativitas. Hal ini terjadi karena konsumsi informasi yang terlalu cepat dan instan membuat otak kurang terlatih dalam pemecahan masalah dan analisis mendalam. 2. Penurunan Kemampuan Sosial Interaksi sosial yang lebih banyak dilakukan secara daring (online) dapat mengurangi kemampuan anak dalam berkomunikasi secara langsung. Mereka cenderung mengalami kesulitan dalam membaca ekspresi wajah, memahami bahasa tubuh, serta membangun empati dan koneksi emosional dengan orang lain. 3. Risiko Kecanduan Digital Paparan berlebihan terhadap media digital dapat menyebabkan kecanduan, terutama dalam hal media sosial dan video game. Kecanduan ini berhubungan dengan pelepasan dopamin di otak, yang membuat seseorang terus mencari kesenangan instan dari teknologi dan mengabaikan aktivitas lain yang lebih bermanfaat. 4. Gangguan Tidur Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur. Hal ini menyebabkan sulit tidur atau kualitas tidur yang buruk, yang pada akhirnya berdampak pada fungsi kognitif dan kesehatan secara keseluruhan. 5. Peningkatan Risiko Stres dan Kecemasan Konsumsi berlebihan terhadap konten digital, terutama media sosial, sering kali meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Hal ini bisa disebabkan oleh paparan terhadap standar sosial yang tidak realistis, cyberbullying, serta tekanan untuk selalu aktif secara online. Cara Menyeimbangkan Teknologi dan Kehidupan Nyata Untuk mengurangi dampak negatif media digital dan menjaga kesehatan otak, diperlukan keseimbangan yang baik antara penggunaan teknologi dan aktivitas di dunia nyata. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan: 1. Mengatur Waktu Layar dengan Bijak • Tetapkan batas waktu penggunaan gadget setiap hari sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. • Gunakan fitur parental control untuk membatasi akses ke aplikasi atau konten yang tidak sesuai. • Terapkan aturan “screen-free zones” di rumah, seperti tidak menggunakan gadget saat makan atau sebelum tidur. 2. Memilih Konten Digital yang Berkualitas • Dorong anak untuk mengonsumsi konten edukatif yang dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis. • Hindari konten yang mengandung kekerasan, informasi hoaks, atau hal-hal yang dapat memicu kecemasan. • Ajarkan anak untuk berpikir kritis dalam menyaring informasi yang mereka terima dari internet. 3. Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Interaksi Sosial • Ajak anak untuk aktif dalam kegiatan di luar ruangan, seperti olahraga, bermain di taman, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. • Dorong mereka untuk berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga agar keterampilan sosial tetap terasah. • Batasi penggunaan gadget saat sedang bersama keluarga agar komunikasi tetap terjalin dengan baik. 4. Menjaga Pola Tidur yang Sehat • Hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk mengurangi dampak cahaya biru pada produksi melatonin. • Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup (7–9 jam per malam) agar otaknya dapat beristirahat dan berkembang dengan baik. • Buat rutinitas tidur yang teratur dengan membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan sebelum tidur. 5. Mendorong Keseimbangan Antara Dunia Nyata dan Digital • Ajak anak untuk terlibat dalam aktivitas kreatif seperti menggambar, menulis, atau bermain musik sebagai alternatif dari penggunaan gadget. • Terapkan prinsip “digital detox”, yaitu mengurangi atau menghindari penggunaan gadget dalam waktu tertentu agar dapat fokus pada dunia nyata. • Berikan contoh yang baik dengan mengelola penggunaan media digital secara bijak sebagai orang tua atau pendidik. Media digital memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan otak dan kesejahteraan mental generasi muda. Jika tidak dikelola dengan baik, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kognitif, kecanduan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata harus dijaga dengan cara mengatur waktu layar, memilih konten yang berkualitas, meningkatkan aktivitas fisik dan sosial, serta menjaga pola hidup sehat. Dengan pendekatan yang tepat, media digital dapat menjadi alat yang bermanfaat tanpa mengorbankan kesehatan otak dan kesejahteraan generasi muda.  
Penggunaan media digital yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. Konten singkat dan cepat menurunkan konsentrasi, membuat generasi muda sulit fokus dalam belajar. Selain itu, media sosial memicu kecemasan dan depresi akibat perbandingan sosial serta ketergantungan pada validasi eksternal. Paparan layar sebelum tidur juga mengganggu kualitas tidur karena cahaya biru menghambat produksi melatonin. Hal ini menyebabkan kelelahan dan penurunan fungsi kognitif. Jika tidak dikendalikan, dampak ini bisa mempengaruhi kesejahteraan mental jangka panjang. Untuk mengurangi efek negatifnya, penting membatasi waktu layar, terutama sebelum tidur. Memilih konten berkualitas dan meningkatkan interaksi sosial langsung dapat membantu menjaga kesehatan mental. Selain itu, edukasi tentang penggunaan media digital yang sehat perlu diterapkan di lingkungan keluarga dan sekolah.  +
Brain rot merupakan kerusakan mental yang terjadi ketika seseorang mengalami keterlambatan berpikir akibat beberapa konten kurang bermanfaat. Salah satu cara untuk mencegah brain rot adalah mengurangi penggunaan gawai dan memilah konten yang lebih bermanfaat. Di era digital ini tentu saja kita memerlukan gawai atau hp untuk kegiatan sehari - hari, namun kita juga harus lebih bijak dalam menggunakannya dan berusaha untuk mencari kesibukan lain yang tidak memerlukan gawai, kita dapat mengurangi penggunaan gawai secara perlahan dan berangsur - angsur. BIJAK BERGAWAI BIJAK BERPIKIR  +
“Zaman sudah berubah, Milea... Scroll nggak bisa bikin kita pintar.” Dulu kita berfikir teknologi akan mempermudah hidup, tanpa sadar, kita malah terjebak dalam lingkaran scrolling tanpa akhir. Sekeliling kita menjadi generasi menunduk saat berada di tengah-tengah orang lain. Saat notifikasi lebih menarik dari percakapan antar kita, dunia maya lebih hidup dari dunia nyata, harusnya kita bertanya: apakah ini yang kita mau? Padahal di dunia yang serba cepat yang bertahan bukanlah yang paling sibuk, tapi yang paling sadar apa yang penting. Milea, otak kita bukan mesin. Hobimu dan hobiku sama, menulis. Mari kita buat cerita saja.  +
Bila kita melihat sampah di pinggir jalan,maka kita ambil dan buang pada tempat sampah dan kita harus bijak dan tanggung jawab pada sampah kita,tau kan kalo sampah itu kotor,tidak bersih,maka kita buang di tempat sampah.  +
Cara paling efektif untuk mengurangi sampah adalah dengan cara daur ulang. Namun prosesnya tentu tidak mudah karena harus melalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Salah satu tahapan daur ulang yang paling sulit adalah pemisahan. Karena kebanyakan masyarakat sekarang seringkali membuang sampah tidak sesuai dengan pemilahannya. Sampah terbagi jadi beberapa jenis. Ada Samah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). -Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan dapat terurai secara alami seperti sisa makanan. -Sampah anorganik adalah sampah yang sulit sekali terurai seperti plastik, kaca, dan logam -Sampah B3 adalah sampah dari hasil sisa kegiatan atau usaha yang mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti, baterai bekas, obat-obatan kadaluarsa.  +
Respon saya sampah ini menyusahkan sekali dan merusak pemandangan. Saya marah sekali kepada orang yang membuang sampah sembarangan.  +
Biasanya kalau berkemah di hutan dan mau membakar ikan seluang, akan diberitahu kalau itu bisa mengundang makhluk gaib atau malapetaka.  +
Saya membawa bekal makan tidak menggunakan plastik sehingga mengurangi sampah plastik disekolah dan membawa tumber di rumah yang mengurangi sampah botol plastik. Jika saya melihat sampah plastik di kelas saya mengambilnya dan membuang ke tempat sampah yang ada di sekolah,saya sangat memperhatikan sampah plastik.  +
Membuang sampah sembarangan adalah tindakan yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengganggu kenyamanan orang lain. Sampah yang berserakan di jalan, taman, atau tempat umum lainnya bisa menyebabkan pencemaran, menimbulkan bau tidak sedap, dan bahkan menjadi sarang penyakit. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tempatkan sampah di tempat yang sudah disediakan, seperti tempat sampah atau fasilitas daur ulang. Dengan tindakan sederhana ini, kita bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.  +
Jadilah bagian dari solusi, bukan polusi. Buanglah sampah pada tempatnya. Reuse, Reduce, Recycle. (Gunakan kembali, Kurangi, Daur ulang) Kota hijau, kota bersih, kota impianku. Jangan merusak masa depan kita, daur ulanglah. Berhenti membuang sampah sembarangan. Bumi bukan tempat sampahmu. Jangan bodoh, membuang sampah sembarangan itu tidak keren. Dunia di luar mobilmu bukanlah asbak pribadimu. Buanglah sampah sembarangan dan kamu adalah 'sampah'. Orang yang bangga tidak membuang sampah sembarangan. Daur ulang sampahmu atau kotori bumimu. Jangan membuat limbah yang tidak dapat dicerna oleh alam. Jadilah bersih, jadilah hijau, jadilah mesin daur ulang. Jaga bumi dan dia akan menjagamu. Ketika kamu melihat seseorang membuang sampah sembarangan. Hentikan mereka. Katakan kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Ketika kamu terus melakukan hal ini berulang kali, orang akan berubah. Jangan menjadi pembuang sampah sembarangan. Bantulah menjaga kebersihan komunitasmu. Ini adalah masalah global. Delapan juta ton sampah masuk ke lautan setiap hari - sebagian besar adalah plastik. Di mana pun kamu tinggal, kemungkinan besar, sampah adalah masalah besar. Lebih dari sembilan miliar ton sampah berakhir di lautan setiap tahun, dan sampah yang berakhir di luar TPA sering kali mengganggu ekosistem alam dan satwa liar. Sampah yang dibuang secara sengaja atau tidak disengaja, besar atau kecil, dapat secara drastis memengaruhi lingkungan selama bertahun-tahun yang akan datang. Sampah mengeluarkan gas berbahaya yang merusak udara dan atmosfer, seperti metana - gas rumah kaca yang 28 kali lebih kuat daripada karbon dioksida. Salah satu pelajaran paling awal yang banyak kita pelajari adalah aturan emas dalam hal lingkungan: Jangan membuang sampah sembarangan. Kita tidak ingin hidup di tempat sampah. Berhentilah membuatnya menjadi tempat sampah. Karakter ini paling baik ditampilkan saat tidak ada orang yang melihat. Jangan membuang sampah sembarangan. Jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak kaki. Jangan menyisakan apa pun kecuali waktu. Di hutan dan gunung, hewan tidak meninggalkan sampah. Manusia yang melakukannya. Tolong bersikaplah seperti binatang. Jika kamu tidak bisa membersihkan lingkunganmu, maka jangan membuatnya kotor. Jangan menjadi pembuang sampah sembarangan. Seorang anak yang memungut sampah tidak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang membuang sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan menunjukkan banyak hal tentang dirimu. Sampah bukanlah sampah sampai kita membuangnya. Air dan udara, dua cairan penting yang menjadi tumpuan kehidupan, telah menjadi tong sampah global. Kamu adalah harapan terakhir dan terbaik bagi Bumi. Kami meminta kamu untuk melindunginya. Atau kita, dan semua makhluk hidup yang kita hargai, akan menjadi sejarah. Membuang sampah sembarangan adalah sebuah kejahatan, tetapi mereka tidak menegakkan hukum. Kita perlu mengedukasi para pemuda tentang mengapa membuang sampah sembarangan itu buruk dan dampaknya terhadap lingkungan. Jika kita mencemari udara, air, dan tanah yang membuat kita tetap hidup dan sehat, serta menghancurkan keanekaragaman hayati yang memungkinkan sistem alam berfungsi, tidak ada jumlah uang yang akan menyelamatkan kita. Seluruh dunia adalah ruang makan kita, tapi hati-hati: dunia juga merupakan tempat sampah kita. Ashleigh BrilliantTolak apa yang tidak kamu perlukan; kurangi apa yang kamu perlukan; gunakan kembali apa yang kamu konsumsi; daur ulang apa yang tidak dapat kamu tolak, kurangi, atau gunakan kembali; dan busukkan (kompos) sisanya.