Dilan 2045: Our Brain is Not a Machine

From BASAkalimantanWiki

This is a Response to the Brain Rot wikithon

20250227T062808610Z617802.jpeg

“Wayah ini sudah lain, Milea… nyekrol kada meulah kita pintar.” Dahulu kita mikirnya nang ngarannya teknologi sakira menyamani hidup, kada menyangka, kita malah tekurung dalam putaran nyekrol kada behabisan. Higa mehiga malah jadi bubuhan nang batunduk pabila di tangah-tangah urang banyak. Pas notip labih mehimungi daripada bepandiran lawan saurang, nang dunia maya labih hidup dari nang ada, harusnya kita betakun: inikah yang kita handaki? Padahal di dunia nang saraba lakas ni, nang tahan lainnya nang paling haur, tapi nang paling sadar apa nang penting. Milea, otak kita lain mesin. Ikam lawan aku mangutujui, manulis. Ayu kita baulah kisah aja.

“Zaman sudah berubah, Milea... Scroll nggak bisa bikin kita pintar.” Dulu kita berfikir teknologi akan mempermudah hidup, tanpa sadar, kita malah terjebak dalam lingkaran scrolling tanpa akhir. Sekeliling kita menjadi generasi menunduk saat berada di tengah-tengah orang lain. Saat notifikasi lebih menarik dari percakapan antar kita, dunia maya lebih hidup dari dunia nyata, harusnya kita bertanya: apakah ini yang kita mau? Padahal di dunia yang serba cepat yang bertahan bukanlah yang paling sibuk, tapi yang paling sadar apa yang penting. Milea, otak kita bukan mesin. Hobimu dan hobiku sama, menulis. Mari kita buat cerita saja.

"The times have changed, Milea... Scrolling won't make us smarter." We used to think that technology would make life easier, but without realizing it, we've become trapped in an endless cycle of scrolling. Around us, people are becoming a generation of head-downs, even when surrounded by others. When notifications are more interesting than conversations between us, and the digital world feels more alive than the real one, we should ask ourselves: is this really what we want? In a fast-paced world, it's not the busiest who survive, but those who are most aware of what's truly important. Milea, our brain is not a machine. Your hobby and mine are the same—writing. Let's just create a story.

Affiliation
Age
22-30

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


RI3R8

23 days ago
Score 1++
Bener! Kerja dan belajar bikin fokus teralih dari medsos. Dengan sibuk penuhi kebutuhan dasar, otak akan prioritasin hal konkret ketimbang dopamine instan. Ini solusi realistis buat pecah lingkaran setan kecanduan

Handayanidesyta

21 days ago
Score 1++
Terimakasih atas dukungannya. Saya juga merasakan hal yang sama, setelah menyadari apa yang kita inginkan maka secara tidak langsung kita pun akan mencari jalan untuk memenuhinya. Jika ingin lepas dari candunya nyekrol, kita mencari hal lain yang lebih menarik. Hobi menulis yang sama, menentukan tempat rekreasi, atau berolahraga.
Add your comment
BASAkalimantanWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.