Property:Response text id

From BASAkalimantanWiki
Showing 20 pages using this property.
E
Jika kita ingin berbelanja gunakan plastik yang terbuat dari saripati singkong, bisa terurai, atau tidak bisa menggunakan tas purun, membawa tumblr daripada membeli aqua  +
Masalah limbah plastik telah menjadi isu global yang mendesak. Setiap tahun, jutaan ton plastik mencemari lingkungan dan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Salah satu bentuk plastik sekali pakai yang paling sering digunakan adalah kantong plastik. Dikutip dari citarumharum.jabarprov.go.id, data Making Oceans Plastic Free (tahun 2017) menyatakan rata-rata ada 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, bobot total sampah kantong plastik di Indonesia mencapai 1.278.900 ton per tahunnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan solusi alternatif yang ramah lingkungan menjadi sangat mendesak. Salah satu solusi inovatif yang ramah lingkungan dalam hal ini adalah penggunaan eco-printing, Saat kelas 9, saya dan teman-teman mendapatkan tugas kelompok Seni Budaya berdasarkan materi Seni Grafis. Salah satu teknik yang dipelajari adalah cetak saring. Untuk mempraktikkan teknik ini sekaligus mendukung gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik, guru kami mengajak kami semua membuat totebag menggunakan eco-printing. Eco-printing adalah teknik pewarnaan alami dengan memanfaatkan daun, bunga, dan tumbuhan untuk menciptakan motif unik pada kain. Totebag hasil eco-printing ini menjadi alternatif pengganti kantong plastik karena bisa digunakan berkali-kali dan ramah lingkungan. Saat masa pakainya habis, totebag dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan zat kimia berbahaya. Pada hari praktek, kami membawa tiga totebag putih polos dan palu sebagai alat mencetak motif. Untuk motif, kami mengumpulkan daun dan bunga dari sekitar sekolah. Setelah menatanya di atas kain, kami memukulnya dengan palu selama 15 menit hingga pola terbentuk. Lalu, totebag direndam dalam air tawas selama 25 menit agar warna lebih tahan lama. Setelah itu, kami menjemurnya di tempat teduh agar warnanya tidak mudah pudar. Akhirnya, totebag hasil karya kami tampak indah, unik, dan ramah lingkungan. Selain menambah pengalaman kreatif, kegiatan ini juga mengajarkan kami pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Secara keseluruhan, eco-printing adalah inovasi kreatif yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. Selain membantu mengurangi sampah plastik, produk ini bisa mendukung ekonomi lokal dan mendorong pola konsumsi berkelanjutan. Dengan kesadaran masyarakat dan dukungan semua pihak, eco-printing berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk masalah lingkungan. Mari kita beralih ke produk ramah lingkungan dan ikut serta menjaga kelestarian bumi!  
Masalah limbah plastik telah menjadi isu global yang mendesak. Setiap tahun, jutaan ton plastik mencemari lingkungan dan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Salah satu bentuk plastik sekali pakai yang paling sering digunakan adalah kantong plastik. Dikutip dari citarumharum.jabarprov.go.id, data Making Oceans Plastic Free (tahun 2017) menyatakan rata-rata ada 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, bobot total sampah kantong plastik di Indonesia mencapai 1.278.900 ton per tahunnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan solusi alternatif yang ramah lingkungan menjadi sangat mendesak. Salah satu solusi inovatif yang ramah lingkungan dalam hal ini adalah penggunaan eco-printing, Saat kelas 9, saya dan teman-teman mendapatkan tugas kelompok Seni Budaya berdasarkan materi Seni Grafis. Salah satu teknik yang dipelajari adalah cetak saring. Untuk mempraktikkan teknik ini sekaligus mendukung gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik, guru kami mengajak kami semua membuat totebag menggunakan eco-printing. Eco-printing adalah teknik pewarnaan alami dengan memanfaatkan daun, bunga, dan tumbuhan untuk menciptakan motif unik pada kain. Totebag hasil eco-printing ini menjadi alternatif pengganti kantong plastik karena bisa digunakan berkali-kali dan ramah lingkungan. Saat masa pakainya habis, totebag dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan zat kimia berbahaya. Pada hari praktek, kami membawa tiga totebag putih polos dan palu sebagai alat mencetak motif. Untuk motif, kami mengumpulkan daun dan bunga dari sekitar sekolah. Setelah menatanya di atas kain, kami memukulnya dengan palu selama 15 menit hingga pola terbentuk. Lalu, totebag direndam dalam air tawas selama 25 menit agar warna lebih tahan lama. Setelah itu, kami menjemurnya di tempat teduh agar warnanya tidak mudah pudar. Akhirnya, totebag hasil karya kami tampak indah, unik, dan ramah lingkungan. Selain menambah pengalaman kreatif, kegiatan ini juga mengajarkan kami pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Secara keseluruhan, eco-printing adalah inovasi kreatif yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. Selain membantu mengurangi sampah plastik, produk ini bisa mendukung ekonomi lokal dan mendorong pola konsumsi berkelanjutan. Dengan kesadaran masyarakat dan dukungan semua pihak, eco-printing berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk masalah lingkungan. Mari kita beralih ke produk ramah lingkungan dan ikut serta menjaga kelestarian bumi!  
Saya akan mengurangi sampah dengan inovasi ecobrik atau disebut juga bata ramah lingkungan, ecobrick adalah botol yang di isi dengan sampah plastii yang sudah di cacah atau digunting, dan juga ecobrick bisa kita buat menjadi pagar, kursi, meja, lemari atau bahkan rumah  +
Saat ini, sampah plastik menjadi masalah besar yang mengancam lingkungan. Dengan penggunaan plastik yang semakin meningkat, banyak sampah plastik berakhir di lautan dan lingkungan sekitar, mencemari ekosistem serta membahayakan kehidupan makhluk hidup. Salah satu solusi kreatif yang dapat diterapkan untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan membuat ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi penuh dengan sampah plastik non-biologis hingga padat, menjadikannya bahan bangunan yang kuat dan ramah lingkungan. Menerapkan ecobrick dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi sampah plastik di masyarakat. Dengan mengumpulkan plastik yang tidak terpakai dan memasukkannya ke dalam botol bekas, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan material bangunan alternatif yang dapat digunakan untuk membuat furnitur, tembok taman, hingga ruang bermain anak-anak. Kegiatan ini sangat mudah dilakukan, bahkan di rumah, dan bisa melibatkan semua anggota keluarga. Ecobrick bukan hanya solusi praktis, tetapi juga mendidik masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan cara ini, kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih hijau.  +
Misi EcoGuardians dimulai di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh tumpukan sampah plastik. Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, lima sahabat bernama Patricia, Jessica, Marcella, Indah, dan Mikha sering berkumpul untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama. Suatu hari, saat mereka menjelajahi taman yang dipenuhi rumput liar dan pepohonan tua, mereka menemukan sebuah kotak misterius yang bersinar lembut dari dalam semak-semak. Ketika mereka membuka kotak itu, seberkas cahaya berkilau menyelimuti mereka dan memberikan kekuatan luar biasa yang tak terduga. Patricia mendapatkan kemampuan untuk mengubah sampah menjadi energi bersih yang dapat menerangi kota dan menggerakkan alat-alat yang mereka buat, sementara Jessica bisa berbicara dengan hewan-hewan, memberikan informasi berharga tentang lokasi sampah dan tempat-tempat yang membutuhkan perhatian. Setelah mendapatkan kekuatan, EcoGuardians segera menyadari bahwa mereka dihadapkan pada ancaman besar. Sampah plastik yang berserakan di kota telah membentuk makhluk jahat bernama Banjir, yang mengacaukan lingkungan dengan menciptakan genangan air kotor yang penuh sampah. Keberadaan Banjir menyebabkan kebingungan dan ketakutan di kalangan penduduk kota, yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini. Dengan semangat juang yang tinggi, EcoGuardians memutuskan untuk bersatu dan bertindak cepat. Mereka merencanakan strategi untuk menghadapi Banjir, dengan Patricia menciptakan perisai energi dari sampah yang diubahnya dan Jessica memanggil burung-burung untuk memantau gerakan makhluk itu. Marcella menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan tanaman, memanggil semak-semak dan akar untuk menahan Banjir agar tidak melarikan diri. Indah, dengan kreativitasnya, menciptakan alat dari barang bekas yang bisa membantu mereka dalam pertempuran. Setiap kali mereka menghadapi Banjir, mereka saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Ketika akhirnya mereka berhasil mengalahkan makhluk itu, EcoGuardians tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberikan edukasi kepada penduduk kota tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi sampah plastik. Mereka mengadakan seminar di sekolah-sekolah dan komunitas, mengajak semua orang untuk terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan keberhasilan ini, EcoGuardians menjadi pahlawan di mata masyarakat, dan tindakan mereka menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan. Patricia, Jessica, Marcella, Indah, dan Mikha percaya bahwa dengan keberanian dan kerja sama, mereka bisa mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Mereka terus berjuang untuk melindungi lingkungan dan memperjuangkan masa depan yang bersih dan hijau bagi generasi mendatang. Misi mereka tidak berhenti di situ; EcoGuardians bertekad untuk menjelajahi lebih banyak tempat, mengatasi tantangan baru, dan mengajak lebih banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan melawan sampah plastik demi bumi yang lebih baik.  
Brain rot atau pembusukan otak yang artinya penurunan fungsi kognitif otak dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat, membaca, belajar hal baru, mengurangi konsumsi media berlebihan, serta rutin berolahraga dan bersosialisasi. Brain rot dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat, tidur cukup, makan bergizi, dan rutin berolahraga. Membaca, menulis, serta belajar hal baru dapat menstimulasi otak. Kurangi konsumsi media berlebihan, terutama konten dangkal. Bersosialisasi, berdiskusi, serta melatih keterampilan berpikir kritis juga penting untuk menjaga kesehatan kognitif.  +
Di era digital, paparan berlebihan terhadap media digital dapat berdampak negatif pada perkembangan otak generasi muda, seperti gangguan konsentrasi, kurangnya interaksi sosial, dan kecanduan teknologi. Untuk mengurangi efek ini, orang tua dan pendidik harus mengatur waktu penggunaan media digital, mendorong aktivitas fisik, serta membiasakan pola hidup seimbang dengan membaca buku dan bersosialisasi secara langsung. Selain itu, kesadaran tentang dampak negatif media digital perlu ditingkatkan agar generasi muda dapat menggunakan teknologi secara bijak.  +
Kalau ingin belanja jangan memakai kantong plastik lagi, tapi pakailah tad yang bahannya terbuat dari kain supaya tidak terlalu banyak sampah yang menumpuk Ada juga cara lain untuk mengurangi sampah plastik yaitu menggunakan tempat kotak makanan dan botol minuman, dan juga jika memakai sedotan jangan menggunakan sedotan plastik lagi tapi bisa diganti menggunakan sedotan yang bahannya terbuat dari besi  +
Jika ingin berbelanja jangan lagi menggunakan kantong plastik lagi, tetapi gantilah menggunakan tas yang terbuat dari kain supaya tidak terjadi penumpukan sampah plastik. Ada juga cara lain untuk mengurangi sampah plastik yaitu menggunakan tempat kotak makanan dan botol minuman jika ingin membeli makanan dan minuman di luar, dan juga jika memakai sedotan jangan menggunakan sedotan plastik lagi tetapi bisa diganti menggunakan sedotan yang terbuat dari besi  +
Upaya mengurangi dampak negatif media digital dapat dilakukan dengan meningkatkan literasi digital, membatasi waktu layar, serta memantau konten yang dikonsumsi, terutama bagi anak-anak. Selain itu, penting juga untuk menggunakan media digital secara sehat, seperti untuk tujuan edukasi dan komunikasi positif, serta mendorong regulasi yang melindungi pengguna dari penyalahgunaan. Dengan pendekatan ini, kita dapat meminimalisir dampak buruk media digital dalam kehidupan sehari-hari.  +
1. Menggunakan Tote bag pada saat berbelanja. Tote bag juga dapat kita pakai 2. Selalu membawa botol minum/Tumbler sendiri 3. Memakai kotak bekal atau tempat makan yang bisa dipakai kembali 4. Mendaur ulang sampah plastik supaya kita bisa melestarikan alam 5. tidak memakai sedotan plastik 6. Mengurangi penggunaan kemasan plastik 7. mengurangi penggunaan garpu plastik 8. Mengurangi penggunaan sendok plastik Kenapa kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik ? Karena sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai, sampah plastik yang tidak terurai dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, tanah,udara, mengganggu ekosistem laut,dan banjir. Sampah plastik tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga berdampak pada kesehatan kita. Sebagai remaja, kita harus aktif mengurangi penggunaan plastik demi menjaga lingkungan. Kita bisa menggunakan Tote bag pada saat berbelanja, membawa botol minum yang dapat dipakai ulang, memakai kotak bekal atau tempat makan yang dapat dipakai ulang. Hindari produk sekali pakai, seperti sedotan,garpu dan sendok plastik. Pilihlah barang dengan kemasan minimal dan ramah lingkungan. Selain itu, penting untuk mendaur ulang plastik yang sudah tidak terpakai agar tidak mencemari bumi. Kita juga bisa menyebarkan kesadaran akan dampak negatif plastik kepada teman dan keluarga. Dengan tindakan kecil ini, kami berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat, menciptakan masa depan yang lebih baik semakin sedikit pemakaian plastik, semakin banyak yang kita selamatkan di masa depan. Ayo lanjutkan misi kita sebagai pelindung bumi!  +
Brain Rot Akibat Scroll Tanpa Henti : Ketika Otak Tumpul karena Konsumsi Konten Berlebihan Brain rot adalah istilah yang menggambarkan kondisi di mana otak terasa “tumpul” akibat terlalu sering mengonsumsi konten ringan dan instan, seperti video pendek, meme, atau berita sensasional di media sosial. Kondisi ini sering kali menyebabkan kesulitan fokus, penurunan daya ingat, serta berkurangnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Scroll tanpa henti, atau doomscrolling, adalah kebiasaan terus-menerus menggulir layar tanpa tujuan jelas, sering kali tanpa sadar. Berikut adalah dampak dari kebiasaan ini terhadap otak : 1. Menurunkan Rentang Perhatian (Attention Span) Konten pendek yang cepat berganti membuat otak terbiasa dengan kepuasan instan, sehingga sulit fokus pada tugas yang lebih kompleks atau membaca informasi yang lebih mendalam. 2. Mengurangi Kemampuan Berpikir Kritis Terlalu banyak konsumsi informasi dangkal membuat kita jarang menganalisis atau mempertanyakan sesuatu secara mendalam. 3. Melemahkan Daya Ingat Informasi yang masuk terlalu cepat tanpa diproses dengan baik membuat kita sulit mengingat atau memahami sesuatu dalam jangka panjang. 4. Meningkatkan Kecanduan Dopamin Media sosial dan konten singkat memberi otak “dopamin hit” secara instan, yang membuat kita terus mencari kesenangan cepat dan malas melakukan aktivitas yang membutuhkan usaha lebih besar. 5. Mengurangi Produktivitas dan Kreativitas Kebiasaan scrolling tanpa henti menghabiskan waktu tanpa disadari, mengurangi kesempatan untuk berpikir kreatif atau melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Cara Mencegah Brain Rot Akibat Scrolling Berlebihan 1. Buat Batasan Waktu – Gunakan timer atau fitur pembatas aplikasi untuk mengontrol waktu scrolling. 2. Perbanyak Konsumsi Konten Berkualitas – Alihkan perhatian ke buku, artikel panjang, atau video edukatif. 3. Praktikkan Digital Detox – Coba rehat dari media sosial selama beberapa jam atau bahkan sehari penuh. 4. Gunakan Media Sosial Secara Sadar – Sebelum scrolling, tanyakan pada diri sendiri apakah ada tujuan atau hanya sekadar kebiasaan. 5. Gantilah dengan Aktivitas Lain – Lakukan kegiatan yang lebih produktif seperti membaca, menulis, atau berolahraga. Kesimpulannya, kebiasaan scrolling tanpa henti bisa menyebabkan brain rot yang membuat otak lebih sulit fokus, berpikir mendalam, dan berkreativitas. Dengan kesadaran dan pengelolaan yang baik, kita bisa mencegah efek negatif ini dan mengembalikan fungsi otak yang optimal.  
Ajarkan anak-anak dan remaja untuk mengevaluasi konten online secara kritis, mengenali informasi yang salah, serta memahami konsekuensi penggunaan media digital secara berlebihan. Hal ini akan memberdayakan mereka untuk menggunakan platform digital secara bertanggung jawab.  +
Kita harus buang sampah pada tempatnya untuk menjaga lingkungan bersih dan enak dilihat oleh orang lain  +
Kebersihan lingkungan sangat penting bagi makhluk hidup maka dari itu kita harus menjaga kebersihannya dengan membuang sampahnya pada tempatnya agar tidak terjadi banjir ,mengurangi penebangan pohon secara terus menerus agar tidak terjadinya kabut asap, membedakan sampah kering dan basah agar mudah mengelolanya, bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, kita juga bisa mendaur ulang sampah² menjadi barang bagus contohnya seperti botol plastik diubah menjadi pot kaleng bekas diubah menjadi wadah pensil atau pulpen. Lingkungan yang bersih tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan kita, tetapi juga berdampak positif bagi kelestarian alam dan makhluk lain disekitar kita.  +
Kebersihan lingkungan sangat penting bagi makhluk hidup maka dari itu kita harus menjaga kebersihannya dengan membuang sampahnya pada tempatnya agar tidak terjadi banjir ,mengurangi penebangan pohon secara terus menerus agar tidak terjadinya kabut asap, membedakan sampah kering dan basah agar mudah mengelolanya, bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, kita juga bisa mendaur ulang sampah² menjadi barang bagus contohnya seperti botol plastik diubah menjadi pot, kaleng bekas diubah menjadi wadah pensil atau pulpen. Lingkungan yang bersih tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan kita, tetapi juga berdampak positif bagi kelestarian alam dan makhluk lain disekitar kita.  +
Membasmi Sampah dapat mengurangi dampak negatif yang diberikan sampah terhadap lingkungan sekitar. Dengan membasmi sampah kita memberikan rasa nyaman terhadap sesama dan diri sendiri.  +
Langkah awal kita sebagai generasi muda yaitu membuat tujuan masa depan dengan skala prioritas positif. Dengan adanya skala prioritas mampu membuat motivasi dan membangun semangat untuk mencapai aksi setiap hari,konsistensi progres dan eksplorasi dimulai dari skala kecil setiap hari. Ingatlah perubahan besar dimulai dari hal kecil. Masa muda adalah masa berkelana, mencoba, dan berkarya.  +
F
Bosan dengan tumpukan kantong plastik yang menumpuk dirumah? saatnya beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan! tas kain jadi solusi pilihan cerdas untuk berbelanja selain itu, kita sudah turut serta mengurangi sampah plastik yang sulit terurai. Tas kain ini awet dan bisa dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. Dengan desain yang menarik tas belanja juga bisa memberikan kesan yang lebih stylish saat kita berbelanja. Setiap langkah kecil, seperti membawa tas kain kita juga turut berkontribusi besar dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang. Yuk, mulai sekarang biasakan membawa tas belanja dari kain dan jadilah bagian solusi!  +