GITAR: Embodiment of Concern for the Nation's Children.

From BASAkalimantanWiki

This is a Response to the Bagaimana cara kamu mengurangi sampah plastik untuk kelestarian bumi kita? wikithon

20241029T072706827Z103492.jpg

Panyu cup minuman wayahini jadi masalah umum di kalangan palajar. Parak satiap hari, kita lihati kakawalan sampai ampun diri nukar minuman bapanyu di kantin. Ratik ini mungkin kada bakaitan, tapi sabujurnya nang paling baimbas pangganalnya. Coba kita rasapi, sakali manukar minuman kemasan haja, kita sudah maulah sakurang-kurangnya lima jenis sampah plastik: sedotan, kemasan sachet minuman, kantong plastik, tutupannya wan wadahnya. Mun saikung urang haja kawa manukar 2-3 kali sahari, berapa banyak ratik plastik yang dihasilkan dalam sahari di sabuncu kelas? sasekolahan? sakotaan? Mun sanagaraan? Pasti ganal banar angkanya! Padahal lah, ratik plastik parlu puluhan sampai ratusan tahun sagan tarurai, bahkan ada nang hanyar hancur bila sudah 450 tahun. Sakali langkah halus mawadahi tumbler hari ni kawa maubah banyak bumi esok.

Dengan ikut GITAR – Gerakan Isi Tumbler Ramah Lingkungan – kita kawa mulai mangganti kabiasaan mamakai cup panyu lawan mawadahi tumbler sorang dari rumah. Selain lebih imit dan praktis, langkah ini baparan panting dalam usaha manyelamatkan lingkungan. Damini sudah banyak tumbler yang bungas wan fungsional. Tumbler yang kita angguti tiap hari bisa jadi carminan diri kita caranya mamilih desainnya sesuai kapribadian kita.

GITAR ini akan punya macam-macam gerakan, misalnya:

- Melodi Bercerita: Ini tu barupa kampanye di sosial media baulah tagar nang isinya cerita dari tumbler. Pian bisa manggunakan fitur template di Instagram lalu mangisahkan macam-macam tentang tumbler, misalnya kanapa pian milih tumbler warna biru, dimananya pian manukar wan macam-macam ae tasarah pian.

- Notasi Berwarna: Ini tu barupa dukungan dari kantin atau warung kopi untuk mawadahi diskon bagi kakawalan yang datang mambawa tumbler. Misalnya tiap nang bauulanja bakal diunjuki kartu nang ada 7 tingkatan nada. Satiap pelanggan nang datang mambawa tumbler maka kartunya bakal distempel sasuai urutannya do-re-mi-fa-so-la-si. Bila stempel sampai si maka nang manukar barhak mawadahi diskon 100% (atau sesuai ketentuan kantin/warung).

- Harmonisasi Dahaga: Ini tu kayak dukungan dari sekolah atau instansi sagan mawadahi refill air gratis. Jadi kaina pacang ada galon-galon disusun apik di tampat strategis, kita kawa merefill air kapan haja kita handak.

- Aransemen Suka Cita: Nah ini tu kagiatan untuk mandaur ulang sampah panyu dari botol kemasan, cup minuman, sedotan wan gelas panyu. Kita kawa mandaur ulang jadi alat musik kaya marakas botol plastik, gitar kotak plastik, drum ember plastik atau mamacam lainnya. Karya daur ulang ini kaina kita tampaikan di bazar supaya ada nilai jualnya. Di sakolah, kagiatan ini kawa diusung dalam palajaran P5 di tema "Gaya Hidup Berkelanjutan", tapi kada nutup kamungkinan kalau ada perkumpulan nang handak maada akan jua.

Nah, rami banar-lo kagiatan GITAR ini? Mulai dari tumbler haja kita kawa manyelamatkan bumi. Bumi yang kini kita jajak, bumi nang mamenuhi kabutuhan sandang, pangan, papan kita wan bumi tempat kita banaung. Kada tegaan rasanya mun kaina anak cucu kita kada kawa lagi marasani bumi nang sehat, nang bungas, nang langkar ini. Jangan maliar akan kaegoisan wan kamalasan kita hari ini manghadirkan warna kadap di esok hari.

Kakawalan yu kita jadi generasi palajar nang paduli ibu pertiwi dangan cara milih tumbler jadi sahabat setia saban hari. Langkah halus yang mambawa parubahan ganal bagi alam wan masa depan.

Minuman cup plastik kini menjadi salah satu jenis sampah paling umum di kalangan pelajar. Hampir setiap hari, kita melihat teman-teman bahkan diri kita sendiri membeli minuman di kantin. Sampah ini mungkin tampak sepele, namun sebenarnya memberi dampak negatif yang besar. Coba bayangkan, sekali membeli minuman kemasan saja, kita sudah menghasilkan setidaknya lima jenis sampah plastik: sedotan, kemasan sachet minuman, kantong plastik, tutup cup, dan cup itu sendiri. Jika satu orang bisa membeli minuman hingga 2-3 kali sehari, berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan dalam sehari oleh satu kelas? Satu sekolah? Satu kota? Bahkan, satu negara? Jumlahnya pasti sangat besar! Padahal, sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai bahkan ada yang baru hancur setelah 450 tahun. Satu langkah kecil dengan membawa tumbler hari ini, bisa jadi perubahan besar untuk bumi esok.

Sebagai pelajar, kita bisa melakukan perubahan besar melalui langkah sederhana. Dengan mengikuti GITAR – Gerakan Isi Tumbler Ramah Lingkungan – kita dapat mulai mengganti kebiasaan menggunakan cup plastik dengan membawa tumblr sendiri dari rumah. Selain lebih hemat dan praktis, langkah ini adalah bagian penting dalam upaya menyelamatkan lingkungan. Sekarang ini sudah banyak tumbler yang desain menarik dan fungsional. Tumbler yang akan kita tenteng setiap harinya akan menjadi interpretasi diri dengan menyesuaikan desainnya sesuai kepribadian kita.

GITAR ini akan memiliki rumpun gerakan misalnya:

-Melodi Bercerita: Ini adalah campaign disosial media berbentuk tagar yang berisi tentang cerita dari tumbler. Kamu bisa mengandalkan fitur template di Instagram lalu menceritakan tentang apa saja dari tumblermu, misalkan kenapa kamu memilih tumbler berwarna biru, dimana kamu membelinya dan masih banyak lagi.

-Notasi Berwarna: Ini adalah sebuah dukungan dari kantin atau kedai kopi untuk memberikan diskon pada teman-teman yang datang menggunakan tumbler. Misalkan seluruh pelanggan akan diberi kartu yang berisi 7 tingkatan nada. Setiap pelanggan yang datang menggunakan tumbler maka kartu tadi akan distempel sesuai urutannya do-re-mi-fa-so-la-si. Ketika stempel sudah sampai si maka pelanggan berhak mendapatkan diskon 100% (atau sesuai dengan ketentuan kantin/kedai)

-Harmonisasi Dahaga. Ini adalah sebuah dukungan dari sekolah/instansi untuk memberikan refill air gratis. Jadi nantinya akan ada galon-galon yang disusun ditempat strategis, kita bisa merefill air kapan saja kita mau.

-Aransemen Suka Cita Ini adalah sebuah kegiatan untuk mendaur ulang sampah plastik dari botol kemasan, cup minuman, sedotan dan gelas plastik. Kita bisa mendaur ulang menjadi alat musik seperti marakas botol plastik, gitar kotak plastik, drum ember plastik atau barang apa saja. Nantinya karya hasil daur ulang ini akan dipamerkan pada bazar sehingga memberikan nilai jual. Pada sekolah-sekolah kegiatan ini bisa dimasukkan dalam pelajaran P5 di tema "Gaya Hidup Berkelanjutan", namun tidak memungkiri jika ada perkumpulan yang ini menggunakan kegiatan ini pula.

Nah menarik sekali-kan dari kegiatan kecil GITAR ini? Berawal dari tumbler kita bisa menyelamatkan bumi. Bumi yang saat ini kita pijak, bumi yang memenuhi kebutuhan sandang pangan papan kita dan bumi tempat kita berteduh. Rasanya kita tidak tega jika anak cucu kita nanti tak mampu lagi menikmati bumi yang sehat ini. Jangan biarkan keegoisan dan kemalasan kita hari ini memberi warna gelap di esok hari.

Mari kita menjadi generasi pelajar yang peduli lingkungan dengan memilih tumbler sebagai teman setia setiap hari. Sebuah langkah kecil bagi yang berdampak besar bagi alam dan masa depan.

Drink cups made of plastic are now one of the most common types of waste among students. Almost every day, we see friend's or even ourselves buying drinks at the cafeteria. This waste may seem trivial, but it actually has a significant negative impact. Imagine, by purchasing just one packaged drink, we’re already generating at least five types of plastic waste: the straw, the sachet, the plastic bag, the cup lid and the cup itself. If one person buys drinks two or three times a day, how much plastic waste is generated daily by an entire class? A whole school? A city? Even a country? The amount would certainly be huge! Plastic waste takes decades to hundreds of years to decompose, and some items only break down after 450 years. Taking a small step by carrying a tumbler today could lead to a big change for the earth tomorrow.

As students, we can make a significant change with a simple action. By joining GITAR – Gerakan Isi Tumbler Ramah Lingkungan (Eco-Friendly Tumbler-Filling Movement) – we can start replacing the habit of using plastic cups by bringing our own tumblers from home. Besides being more economical and practical, this step is a crucial part of our efforts to save the environment. Nowadays, there are many tumblers with appealing and functional designs. The tumbler we carry every day can be an expression of ourselves, customized with designs that match our personality.

GITAR will have several initiatives, such as:

- Melodi Bercerita (Story Melody): This is a social media campaign hashtag featuring stories about our tumblers. You can use Instagram templates to share anything about your tumbler, like why you chose a blue tumbler, where you bought it, and more.

- Notasi Berwarna (Colorful Notes): This is support from cafeterias or coffee shops to offer discounts to friends who bring their own tumblers. For example, every customer receives a card with seven musical notes. Each time a customer brings a tumbler, the card will be stamped in sequence (do-re-mi-fa-so-la-ti). Once the card is fully stamped up to “si,” the customer gets a 100% discount (or per the cafeteria’s policy).

- Harmonisasi Dahaga (Thirst Harmony): This is support from schools or institutions to provide free water refills. Strategically placed gallon jugs will be available so we can refill our water anytime we want.

- Aransemen Suka Cita (Joyful Arrangement): This activity involves recycling plastic waste from bottles, drink cups, straws, and plastic glasses. We can recycle them into musical instruments like plastic bottle maracas, plastic box guitars, plastic drum buckets, or other items. The recycled creations can be showcased at a bazaar, giving them added value. In schools, this activity can be incorporated into lessons on sustainable lifestyles, though it can also be a club activity.

Isn’t it exciting to join this small GITAR movement? Starting with a tumbler, we can help save the earth—the earth that sustains our needs for clothing, food, and shelter and gives us a place to live. We wouldn’t want future generations to miss out on a healthy planet. Don’t let our selfishness and laziness today cast a shadow over tomorrow.

Let’s become a generation of students who care about the environment by choosing a tumbler as a faithful companion every day a small step with a big impact on nature and the future.

Affiliation
SMAN 1 AMUNTAI
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAkalimantanWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.