Search by property
From BASAkalimantanWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Wajik Tuha + (kue terbuat dari beras ketan dan gula merah yang dimasak lebih kental, biasanya untuk hidangan atau jamuan setelah selesai pembacaan doa arwah)
- Bidawang + (kura-kura kecil (di darat atau di air tawar); labi-labi)
- Malabihi + (menjadikan lebih (besar, banyak, penting, dan sebagainya))
- Kayap +
- Lantung + (nama sejenis getah jelutung atau minyak yang masih mentah)
- Muntung + (ongga di muka, tempat gigi dan lidah, untuk memasukkan makanan (pada manusia atau binatang))
- Dangsanak + (orang yang seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak)
- Ramal + (pasir, pasir yang di pakai untuk melihat nasib atau mengetahui apa yang terjadi)
- Raja + (penguasa tertinggi pada suatu kerajaan (biasanya diperoleh sebagai warisan); orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa atau negara)
- Tulang + (rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang)
- Rabung + (rebung, tunas bambu atau rotan)
- Buruk + (rusak atau busuk karena sudah lama)
- Uar + (sejens kulit bergetah untuk menyamak kulit atau sebagai pewarna)
- Saraba + (sering digunakan untuk menyatakan keseluruhan atau semua aspek dari sesuatu.)
- Kacang +
- Bakas + (tanda yang tertinggal atau tersisa (sesudah dipegang, diinjak, dilalui, dan sebagainya); kesan)
- Tunggul + (tongkat dari kayu yang tertancap di tanah atau air)
- Airguci + (kepingan logam tipis kecil berbentuk segi lima atau lebih, biasa untuk hiasan tabir, kaligrafi dan baju pengantin)
- Tumbang + ((terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun)
- Nasi + (Beras yang sudah dimasak (dengan cara ditanak atau dikukus).)
- Landap + (Bermata tipis, halus, dan mudah mengiris, melukai, dan sebagainya)
- Wisa + (Bisa (Nomina): Zat yang menyebabkan penyakit atau kematian jika masuk ke dalam tubuh; racun. Bisa (Adjektiva): Sanggup melakukan sesuatu; mampu. Bisa (Verba): Sanggup; dapat.)
- Cacah + (Menembuk-nembuk (mencocok-cocok) dengan jarum atau barang yang tajam atau runcing;)
- Papadaan + (Orang orang yang dekat atau ada hubungan kekeluargaan, sesuku atau sebangsa)
- Natu + (Partikel yang digunakan untuk menarik perhatian atau menandai sesuatu yang penting. Partikel yang sering digunakan untuk memperkenalkan atau menekankan informasi baru dalam percakapan.)
- Cubik + (Sejenis mangkuk sebagai alat untuk menumbuk atau mengulek)
- Taitihi + (Tiba-tiba atau tidak sengaja dapat dilihat)
- Adingan + (adik yang jumlahnya lebih dari satu (jamak))
- Kukuir + (alat untuk menarik atau meraih benda yang letaknya jauh dari jangkauan kita)
- Harang + (bahan bakar yang hitam warnanya dibuat atau terjadi dari bara kayu dan sebagainya yang dipengap;)
- Sakurangnya + (belum atau tidak cukup (sampai, genap, lengkap, tepat, dan sebagainya))
- Talangkahi + (berjalan, berangkat, mengerjakan, dan sebagainya) lebih dahulu daripada; lebih maju daripada; menganjuri:)
- Wirai + (berubah muka karena malu atau merasa salah)
- Cacing + (binatang kecil, melata, tidak berkaki, tubuhnya bulat atau pipih panjang dan tidak beranggota (ada yang hidup dalam air, tanah, perut manusia, atau perut binatang))
- Ular + (binatang melata, tidak berkaki, tubuhnya agak bulat memanjang, kulitnya bersisik, hidup di tanah atau di air, ada yang berbisa ada yang tidak)
- Tajuit + (cara membaca Alquran dengan lafal atau ucapan yang benar)
- Sahit + (dalam usaha menegakkan atau mempertahankan kebenaran agama)
- Inggih + (jawaban ya dari anak muda untuk orang yang lebih tua)
- Tagal + (kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras)
- Airguci +
- Ebek + (kerai pada perahu untuk menahan bias hujan atau sinar matahari)
- Giba + (keranjang atau kaleng digendong dipunggung untuk mengangkut karet, getah susu, dsb)
- Wajik Tuha + (kue terbuat dari beras ketan dan gula merah yang dimasak lebih kental, biasanya untuk hidangan atau jamuan setelah selesai pembacaan doa arwah)