Literacy makes you a knowledgeable person”
This is a Response to the Brain Rot wikithon
Kekanakan anum wahinih nih banyak banar nang kecanduan lawan gadget. Mulai dari nang anum sampai nang tuha yajua. Kekanakan nih rancak kada kawa ditagur mun sudah main hp. Banyak kekanakan yang sudah kehilangan arah nya, apalagi kekanakan nih rancak kehilangan arah, kehilangan rasa sopan santun lawan kuitan.
Nang membuat kekanakan kecanduan gadget nih yang salah satu nya zaman yang luar biasa berkembang nya. Apalagi di gadget nih banyak macam macam konten yang kada bemanfaat sama sekali. Kuitan nya gin yajua main gadget, gadget kadang kuitan nih kada mengontrol jua anak nya main hp. Kekanakan wahini nih jadinya banyak nang nakal karena gadget, jadi malas belajar, malas membaca, malam beraktivitas, karena semuanya ada di gadget
Hal yang menjadi masalah ini adalah banyak kekanakan yang jarang menyentuh buku dan membaca buku. Menurut UNESCO tingkat minat otak indonesia membaca buku itu berada di angka 0.001%. Padahal membaca buku nih banyak manfaat nya, seharusnya aktivitas kekanakan nih harus di selingi dengan baca buku jua. Masalah ini harus jadi perhatian kita dan pemerintah harus bisa menangani ini, bukan hanya menangani tapi juga meningkatkan minat baca di indonesia. Untuk itu supaya tidak terjadinya tingkat kebodohan dan ketidakseimbangan SDM di Indonesia maka masalah ini harus jadi perhatian khusus semua elemen. Manfaat baca buku nih bukan hanya menambah literasi juga tetapi membuat kita meningkatkan pengetahuan, membaca buku dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan berbagai informasi baru. Menjaga kesehatan otak: Membaca buku dapat menstimulasi otak, melatih berpikir, dan meningkatkan fokus.
Mengurangi stres Membaca buku dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan relaksasi. Maka dari itu untuk menyambut dan merealisasikan keinginan pemerintah 2045 indonesia emas, Anak muda indonesia khususnya harus menjadi generasi emas bukan cemas.
Anak-anak zaman sekarang banyak sekali yang kecanduan gadget. Mulai dari yang masih kecil hingga orang dewasa. Anak-anak sering kali sulit ditegur jika sudah bermain ponsel. Banyak dari mereka yang kehilangan arah, bahkan sopan santun terhadap orang tua pun semakin berkurang.
Salah satu penyebab kecanduan gadget ini adalah perkembangan zaman yang begitu pesat. Terlebih lagi, di dalam gadget terdapat banyak konten yang tidak bermanfaat. Orang tua pun sering kali bermain gadget sehingga kurang mengontrol anak-anak mereka. Akibatnya, banyak anak menjadi nakal, malas belajar, malas membaca, dan kurang beraktivitas karena semua hal dapat diakses melalui gadget.
Masalah yang muncul dari hal ini adalah semakin jarangnya anak-anak menyentuh dan membaca buku. Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001%. Padahal, membaca buku memiliki banyak manfaat. Seharusnya, aktivitas anak-anak juga diselingi dengan membaca buku. Masalah ini harus menjadi perhatian kita semua, dan pemerintah harus mencari solusi tidak hanya untuk mengatasi tetapi juga meningkatkan minat baca di Indonesia.
Agar tidak terjadi ketimpangan sumber daya manusia dan rendahnya tingkat kecerdasan di Indonesia, masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak. Membaca buku tidak hanya menambah literasi, tetapi juga meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan berbagai informasi baru.
Manfaat membaca buku: • Menambah wawasan dan pengetahuan: Membaca buku memberikan banyak informasi baru. • Menjaga kesehatan otak: Membaca dapat menstimulasi otak, melatih berpikir, dan meningkatkan fokus. • Mengurangi stres: Membaca buku dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, generasi muda Indonesia harus menjadi generasi emas, bukan generasi yang penuh kecemasan.Nowadays, many children are addicted to gadgets, from young kids to adults. Children often become difficult to discipline once they start using their phones. Many of them lose their sense of direction, and their manners toward elders are also declining.
One of the causes of gadget addiction is the rapid advancement of technology. Moreover, gadgets contain various types of content, many of which are not beneficial. Parents also tend to use gadgets frequently, leading to a lack of control over their children’s screen time. As a result, many children become disobedient, lazy to study, reluctant to read, and less active because everything is accessible through gadgets.
The main issue arising from this is that children are becoming less inclined to touch and read books. According to UNESCO, Indonesia’s reading interest rate is only 0.001%. In reality, reading books provides numerous benefits. Children’s daily activities should also include reading. This issue must be a concern for all of us, and the government must not only address it but also find ways to increase Indonesia’s reading interest.
To prevent intellectual decline and imbalance in Indonesia’s human resources, this issue requires special attention from all sectors. Reading books not only improves literacy but also broadens knowledge and enhances understanding through new information.
The benefits of reading books: • Expanding knowledge and insight: Reading books provides access to various new pieces of information. • Maintaining brain health: Reading stimulates the brain, enhances critical thinking, and improves focus. • Reducing stress: Reading books can be an enjoyable and relaxing activity.
Therefore, to welcome and achieve the vision of Indonesia Emas 2045, the young generation of Indonesia must strive to become a golden generation, not a generation filled with anxiety.- Affiliation
- Mahasiswa/i Fakultas Psikologi UMBJM
- Age
- 16-21
Enable comment auto-refresher