Brain Rot and the Impact of Low-Quality Content

From BASAkalimantanWiki

This is a Response to the Brain Rot wikithon

20250207T010506878Z425030.jpg

Fenomena Busuk Otak terjadi akibat konsumsi berlebihan terhadap konten hanyar yang kada banyak nilai edukatif. Konten kaya ini bisa mengurangi pikiran kritis, menurunkan kemampuan fokus, dan mempercepat ketagihan digital. Algoritma media sosial makin memperburuk keadaan ini dengan terus menampilkan konten sejenis, menciptakan siklus konsumsi yang susah dihentikan. Gasannya mengatasi ini, kesadaran individu dalam memilih konten sangat perlu, jua perlunya aturan yang ketat terhadap algoritma platform digital supaya mendukung konten yang lebih berkualitas.

Fenomena Brain Rot terjadi akibat konsumsi berlebihan terhadap konten receh yang minim nilai edukatif. Konten semacam ini dapat menurunkan daya pikir kritis, mengurangi kemampuan fokus, dan mempercepat kecanduan digital. Algoritma media sosial memperparah kondisi ini dengan terus menyajikan konten serupa, menciptakan siklus konsumsi yang sulit dihentikan. Untuk mengatasinya, diperlukan kesadaran individu dalam memilih konten, serta regulasi lebih ketat terhadap algoritma platform digital agar lebih mendukung konten berkualitas.

The phenomenon of Brain Rot occurs due to excessive consumption of low-quality content with minimal educational value. This type of content can reduce critical thinking, decrease focus ability, and accelerate digital addiction. Social media algorithms worsen this condition by continuously presenting similar content, creating a consumption cycle that is hard to break. To overcome this, individuals must be aware of their content choices, and stricter regulations on digital platform algorithms are needed to support more quality content.

Affiliation
Pelajar Siswi SMA NEGERI 1 MARTAPURA
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAkalimantanWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.