PROTECT YOUTH – Digital Literacy for the Young Generation, Eliminate the Negative Effects of Gadgets & the Internet

From BASAkalimantanWiki

This is a Response to the Brain Rot wikithon

20250307T030739374Z364051.jpeg

Di jaman wahini, banyak anak muda nang mahabiskan waktunya di media sosial, game online, lawan berbagai platform digital lainnya. Padahal, lamun terlalu sering menggunakan media digital, bisa manyebabkan kecanduan, kurang fokus, sampai gangguan kesehatan jiwa. Salah satu cara supaya dampak buruk ini kada parah adalah dengan mambatasi waktu menggunakan gadget lawan lebih banyak berinteraksi dengan keluarga serta lingkungan sekitar. Selain itu, penting jua bagi orang tua lawan guru untuk mambimbing anak-anak dalam menggunakan teknologi dengan bijak, supaya mereka kada hanya jadi pemakai, tapi jua bisa mamfaatkannya dengan cara nang positif. Pamarintah, sakolah, lawan masyarakat harus sabarataan manyadiakan lingkungan digital nang aman bagi anak muda. Salah satu caranya yaitu dengan maadakan pendidikan literasi digital di sakolah supaya anak-anak paham mana informasi nang benar lawan mana nang menyesatkan. Selain itu, kegiatan luar layar kaya olahraga, kesenian, lawan mambaca buku jua perlu digalakkan supaya otak tetap sehat lawan berkembang dengan baik. Mun ini dijalankan, dampak buruk media digital bisa dikurangi, sehingga anak muda bisa tumbuh jadi generasi nang cerdas, kreatif, lawan sehat jiwanya.

Di era digital saat ini, banyak anak muda yang menghabiskan waktunya di media sosial, game online, dan berbagai platform digital lainnya. Padahal, jika terlalu sering menggunakan media digital, dapat menyebabkan kecanduan, kurang fokus, hingga gangguan kesehatan mental. Salah satu cara untuk mengurangi dampak buruk ini adalah dengan membatasi waktu penggunaan gadget serta lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Selain itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam membimbing anak-anak agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak, sehingga mereka tidak hanya menjadi pengguna pasif tetapi juga dapat memanfaatkannya secara positif. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat harus bersama-sama menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak muda. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan program literasi digital di sekolah agar anak-anak dapat membedakan informasi yang benar dan yang menyesatkan. Selain itu, aktivitas di luar layar seperti olahraga, seni, dan membaca buku juga perlu digalakkan agar otak tetap sehat dan berkembang dengan baik. Jika hal ini diterapkan, dampak negatif media digital dapat dikurangi, sehingga anak muda dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan sehat secara mental.

In today's digital era, many young people spend a lot of their time on social media, online games, and various other digital platforms. However, excessive use of digital media can lead to addiction, lack of focus, and even mental health issues. One way to reduce these negative effects is by limiting screen time and encouraging more direct interactions with family and the surrounding environment. Additionally, parents and teachers play a crucial role in guiding children to use technology wisely, so they do not become passive consumers but instead learn to use it positively. The government, schools, and society must work together to create a safe digital environment for young people. One effective approach is implementing digital literacy programs in schools to help children distinguish between accurate and misleading information. Moreover, promoting offline activities such as sports, arts, and reading books is essential to maintaining brain health and proper development. By adopting these measures, the negative impact of digital media can be minimized, allowing young people to grow into intelligent, creative, and mentally healthy individuals.

Affiliation
Mahasiswa/i Fakultas Psikologi UMB
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Anonymous user #1

16 days ago
Score 1 You
Kurangnya Empati, Sosial media dapat membuat kita lebih fokus pada diri sendiri dan kurang memperhatikan perasaan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya empati dan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain.
Add your comment
BASAkalimantanWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.